Cara Kerja Pendingin & Pemanas di Dispenser, Begini Teknologinya!

Daftar Isi

Saat ini, tentu hampir semua rumah menggunakan dispenser. Dispenser memudahkan ketika Anda atau keluarga lain ingin membuat minuman dingin dan panas. Eits, tapi pernah nggak mengalami fungsi pendingin atau pemanasnya rusak.

cara-kerja-pendingin-dan-pemanas-di-dispenser

Bagaimana sih sebenarnya kerja pendingin dan pemanas di dispenser. Tanpa berlama-lama, simak teknologinya berikut ini!

Cara Kerja Pendingin Dispenser

Cara kerja pendingin dispenser mungkin berbeda tergantung jenis dispensernya, namun secara umum terdapat 2 sistem, yaitu sistem fan dan sistem kompresor. Simak penjelasan lengkapnya berikut!

Sistem kerja pendingin berbasis fan 

Sistem pendingin berbasis fan (kipas) bekerja dengan cara sirkulasi udara untuk menghilangkan panas dari suatu area. Cara kerjanya sederhana dan melibatkan aliran udara dingin yang didistribusikan oleh kipas. Berikut langkah-langkahnya:

1. Penyerapan panas

Air di dalam wadah menyerap suhu tinggi dari lingkungan sekitarnya, yang menyebabkan suhu air meningkat. Ketika wadah terkena suhu tinggi, energi panas dari lingkungan berpindah ke air melalui konduksi. 

Proses ini mengakibatkan air menyerap energi panas tambahan, yang membuat suhu air naik seiring dengan bertambahnya panas yang diserap dari luar. Akibatnya, suhu air dalam wadah akan terus meningkat hingga mencapai keseimbangan dengan suhu lingkungan atau hingga proses pendinginan dimulai.

2. Fungsi kipas

Kipas berfungsi untuk mempercepat pengeluaran panas dari air dengan meningkatkan aliran udara di sekitar wadah. Dengan meningkatkan sirkulasi udara, kipas membantu proses konveksi panas, yaitu pemindahan panas dari air ke udara. Hal ini mempercepat transfer energi panas dari air ke lingkungan sekitarnya, sehingga suhu air dapat turun lebih cepat dibandingkan tanpa adanya kipas. 

Kipas efektif dalam mempercepat proses pendinginan dengan mengurangi ketebalan lapisan udara hangat di sekitar wadah dan memungkinkan udara dingin lebih cepat menyentuh permukaan wadah.

3. Penurunan suhu

Berkat bantuan kipas, suhu air turun lebih cepat dibandingkan jika hanya mengandalkan konduksi panas secara alami. Kipas meningkatkan aliran udara di sekitar wadah, yang mempercepat proses konveksi panas dan memungkinkan panas dari air dipindahkan lebih cepat ke lingkungan sekitar. 

Dengan cara ini, kipas membantu menurunkan suhu air secara lebih efisien, mempercepat proses pendinginan dan memastikan bahwa air menjadi dingin lebih cepat dibandingkan metode konduksi panas yang lebih lambat.

4. Pengeluaran air dingin

Setelah suhu air turun dan mencapai level yang diinginkan, air dingin dikeluarkan melalui kran. Pada titik ini, air yang telah didinginkan siap untuk digunakan atau dikonsumsi sesuai kebutuhan pengguna. 

Proses ini memastikan bahwa air yang keluar dari dispenser berada pada suhu yang ideal, memberikan kenyamanan dan kesegaran yang diinginkan oleh pengguna. Kran memudahkan akses ke air dingin, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengambil air sesuai kebutuhan tanpa menunggu proses pendinginan tambahan.

Sistem kerja pendingin berbasis refrigerant

Sistem pendinginan pada dispenser yang berbasis refrigerant bekerja dengan cara yang lebih efisien dibandingkan sistem berbasis kipas atau fan. Pada dispenser jenis ini, evaporator dimasukkan langsung ke dalam tampungan air. Evaporator berfungsi menyerap panas dari air, sehingga air di sekitar evaporator menjadi dingin dengan cepat dan efektif.

Pendinginan berbasis refrigerant menggunakan zat pendingin khusus yang mampu menyerap panas dan mengalirkannya keluar dari sistem melalui kondensor. Berbeda dengan sistem kipas yang hanya mempercepat pelepasan panas di permukaan air, sistem refrigerant ini mampu menurunkan suhu air secara signifikan. Hasilnya, air dalam dispenser dapat menjadi lebih dingin dalam waktu yang lebih singkat, memberikan pendinginan yang lebih maksimal dan tahan lama.

Cara Kerja Pemanas Dispenser

Berbeda dengan pendinginan, umumnya cara kerja pemanas dispenser adalah sebagai berikut:

1. Pengaktifan elemen pemanas

Saat dispenser dinyalakan, elemen pemanas di dalam tangki air mulai beroperasi. Elemen ini biasanya terdiri dari kawat logam yang memanas ketika dialiri arus listrik. Proses ini terjadi karena resistansi listrik dalam kawat logam, yang mengubah energi listrik menjadi energi panas. Energi panas ini kemudian disalurkan ke air di dalam tangki, meningkatkan suhu air hingga mencapai tingkat yang diinginkan.

2. Pemanasan air

Setelah elemen pemanas diaktifkan, elemen tersebut mulai memanaskan air di dalam tangki hingga mencapai suhu yang diatur. Proses pemanasan ini memerlukan waktu yang bervariasi tergantung pada kapasitas tangki dan daya elemen pemanas. 

Selama pemanasan, air yang bersentuhan langsung dengan elemen menjadi panas terlebih dahulu, dan panas tersebut secara bertahap menyebar ke seluruh volume air di tangki. Hal ini memastikan bahwa seluruh air dalam tangki mencapai suhu yang konsisten dan sesuai dengan pengaturan suhu yang diinginkan.

3. Pengaturan suhu oleh thermostat

Thermostat yang terpasang pada dispenser berfungsi sebagai pengatur suhu yang memastikan air tetap pada suhu yang diinginkan. Secara terus-menerus, thermostat memonitor suhu air di dalam tangki menggunakan sensor suhu. Ketika suhu air mencapai level yang telah diatur, thermostat mendeteksi pencapaian tersebut dan secara otomatis memutuskan aliran listrik ke elemen pemanas. 

Dengan mematikan elemen pemanas, thermostat menghentikan proses pemanasan agar suhu air tidak melebihi batas yang ditentukan. Namun, jika suhu air turun di bawah tingkat yang diinginkan, thermostat akan segera mendeteksi penurunan tersebut dan mengaktifkan kembali elemen pemanas untuk menaikkan suhu air kembali ke level yang telah diatur. 

Proses ini berulang secara otomatis untuk menjaga suhu air tetap stabil dan sesuai dengan pengaturan yang diinginkan. Jika dispenser Anda tidak berfungsi dengan baik, seperti tidak mengeluarkan air panas, Anda bisa memeriksa lebih lanjut atau menanyakannya kepada teknisi mengenai penyebab dispenser tidak panas

4. Penyimpanan air panas

Setelah air panas mencapai suhu yang diinginkan, air tersebut disimpan dalam tangki yang dilengkapi dengan lapisan isolasi untuk menjaga suhu tetap konsisten. Isolasi ini, biasanya berupa bahan insulasi termal, melapisi dinding tangki untuk mencegah panas dari air menyebar ke lingkungan sekitarnya. 

Fungsi utama dari isolasi adalah untuk meminimalkan kehilangan panas, sehingga air tetap hangat lebih lama dan dispenser tidak perlu terus-menerus memanaskan air. Lapisan isolasi ini bekerja dengan mengurangi konduktivitas panas antara air panas di dalam tangki dan lingkungan luar, membantu menjaga suhu air tetap stabil dan efisien dalam penggunaan energi. Dengan cara ini, dispenser dapat memberikan air panas pada suhu yang diinginkan setiap kali digunakan tanpa harus sering menghidupkan elemen pemanas.

5. Distribusi air panas

Ketika pengguna memerlukan air panas, mereka dapat menggunakan keran khusus yang disediakan pada dispenser. Saat keran air panas ditekan, air panas yang telah disimpan di dalam tangki mengalir melalui pipa menuju keran. 

Proses ini memungkinkan air panas keluar dari keran secara langsung sesuai permintaan pengguna. Dengan cara ini, dispenser menyediakan air panas yang siap digunakan dengan mudah dan praktis, mengalir langsung dari tangki tanpa perlu proses tambahan.

Nah, berikut adalah cara kerja pemanas dan pendingin pada dispenser. Dengan memahami bagaimana elemen pemanas bekerja untuk menghangatkan air dan bagaimana sistem pendinginan menjaga suhu air dingin, Anda bisa lebih menghargai teknologi yang ada di balik dispenser yang Anda gunakan sehari-hari. Proses ini melibatkan pemanasan yang efisien, pengaturan suhu yang akurat, serta penyimpanan air dengan isolasi termal untuk menjaga kualitas air pada suhu yang diinginkan.

Mengetahui informasi ini bisa membantu Anda dalam merawat dan mengoptimalkan penggunaan dispenser di rumah atau kantor. Dengan pemahaman tentang cara kerja pemanas dan pendingin, Anda dapat lebih cepat mengidentifikasi masalah jika dispenser tidak berfungsi dengan baik dan membuat keputusan yang lebih tepat mengenai pemeliharaan atau perbaikan yang diperlukan. Hal ini juga memungkinkan Anda untuk memanfaatkan fitur dispenser secara maksimal, memastikan bahwa air panas dan dingin selalu tersedia dengan kualitas terbaik.