Model Pembelajaran Active Debate

Daftar Isi

Model pembelajaran active debate adalah strategi pembelajaran yang berupa sebuah diskusi antara dua belah pihak dimana siswa dilatih untuk mengutarakan pendapat atau pemikiran dan bagaimana mempertahankan pendapatnya mengenai pandangan tertentu bertalian dengan suatu topik yang ada. Active debate mendorong peserta didik untuk memberikan gagasan atau pendapatnya terhadap suatu perdebatan yang disatukan dalam sebuah diskusi kelas. Melalui metode debat aktif akan melatih siswa belajar aktif baik secara fisik, sosial, maupun psikis dalam memahami suatu konsep atau materi pelajaran.

Model Pembelajaran Active Debate

Metode pembelajaran active debate merupakan metode yang membantu siswa menyalurkan ide, gagasan, dan melatih-nya untuk mengemukakan pendapat di dalam kelas sehingga proses pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan. Strategi debat aktif merupakan sebuah kegiatan adu pendapat atau argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.

Pengertian lagi dari debat aktif yaitu sebuah kegiatan keterampilan menyimak dan berbicara yang dapat memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya dengan cara berpikir kritis terhadap suatu masalah dari berbagai sudut pandang. Metode debat dapat menjadi cara yang baik untuk membuat siswa lebih banyak berpikir dan berefleksi. Selain itu berdebat melatih pemikiran kritis dan logis, melatih rasa toleransi terhadap pemikiran orang lain, mendapatkan solusi alternatif dari sebuah permasalahan.

Pengertian Model Pembelajaran Active Debate 

Berikut definisi dan pengertian model pembelajaran active debate dari beberapa sumber buku dan referensi:  

  • Menurut Shoimin (2014), active debate adalah sebuah metode pembelajaran berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau peserta didik bisa aktif mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan masing-masing. Hal ini merupakan strategi yang secara aktif melibatkan setiap siswa di dalam kelas. 
  • Menurut Uno dan Nurdin (2022), active debate adalah metode yang dirancang untuk memecahkan masalah dari sudut pandang yang berbeda. Metode ini biasanya terdiri dari diskusi antara dua bela pihak yang mempunyai pendapat yang berbeda-beda bahkan bertentangan, terutama berkaitan dengan masalah-masalah yang kontroversial.
  • Menurut Mandagi, dkk (2020), active debate adalah salah satu model pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa, dalam model pembelajaran Active Debate siswa juga dilatih untuk mengutarakan pendapat atau pemikiran dan bagaimana mempertahakan pendapatnya dengan alasan-alasan yang logis dan dapat dipertanggung jawabkan. 
  • Menurut Hamalik (2001), active debate adalah cara belajar dimana guru menyediakan kesempatan kepada siswa untuk bertindak sebagai penentang mengenai pendapat atau pandangan tertentu bertalian dengan suatu topik yang ada.

Aspek-Aspek Active Debate 

Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan active debate, yaitu sebagai berikut:

a. Tema 

Tema adalah suatu hal yang merupakan masalah atau persoalan yang akan dibahas dan dikembangkan di dalam debat. Tema menjadi pokok pembicaraan dan hampir selalu melekat dan menjiwai seluruh proses debat. Sehingga tema harus dipilih dengan berbagai penyesuaian, agar debat tampak hidup. Tema debat sebaiknya ditentukan dan dipublikasikan terlebih dahulu sebelum debat itu sendiri dilaksanakan.

b. Moderator 

Moderator adalah orang yang memimpin jalannya debat. Sebagai pemimpin, moderator bertindak memandu, menengahi, semacam mewasiti pembicaraan dalam debat. Menjadi seorang moderator dalam suatu debat sebenarnya tugas yang amat berat, yakni memimpin dan mengarahkan jalannya keseluruhan proses debat.

c. Peserta 

Peserta adalah orang yang mengambil peran dan terlibat langsung untuk menyumbangkan gagasan dalam sebuah debat. Peserta debat bisa terdiri dari perseorangan atau kelompok. Peserta dibagi kedalam dua pihak atau lebih yang berseberangan, yaitu pihak pendukung dan pihak penyangkal. Pihak pendukung harus mengajukan usul negatif atau sanggahan terhadap kandungan tema yang disuguhkan dalam debat.

Unsur-unsur Active Debate 

Menurut Iqbal dan Herly (2020), dalam pelaksanaan debat aktif harus memiliki unsur-unsur, yaitu sebagai berikut: 

  1. Mosi, yaitu hal atau topik yang akan diperdebatkan. 
  2. Tim alternatif, yaitu tim yang setuju terhadap hal yang di perdebatkan. 
  3. Tim negatif/oposisi, yaitu tim yang tidak setuju. 
  4. Tim netral, yaitu tim yang memberikan argumen dua sisi, baik dukungan maupun sanggahan terhadap mosi.
  5. Moderator, yaitu orang yang memimpin dan memandu jalannya metode debat aktif. 
  6. Penulis atau Notulen, yaitu orang yang menulis kesimpulan suatu debat.

Langkah-langkah Active Debate 

Menurut Zaini (2008), tahapan atau langkah-langkah pelaksanaan debat aktif adalah sebagai berikut:

a. Persiapan 

Dalam tahap ini, guru mempersiapkan rancangan pembelajaran, guru harus mampu menjelaskan kepada peserta didik agar tahu tentang cara berdebat yang baik dan benar sesuai aturan yang berlaku, juga mengenalkan ragam format debat dalam pendidikan. Kemudian guru menentukan peserta didik menjadi dua kelompok, satu kelompok menjadi pro dan kelompok lain menjadi kontra. Setelah itu guru menunjuk (atau secara sukarela) kepada siswa yang berperan sebagai aktor dalam model pembelajaran. Adapun sistem pembagian yang menjadi peserta debat aktif yaitu: 

  • 3 orang/lebih menjadi pembicara pada kelompok pro. 
  • 3 orang/lebih menjadi pembicara pada kelompok kontra.
  • 1 orang menjadi moderator.
  • 1 orang menjadi pencatat waktu.
  • Peserta didik lainnya sebagai penonton.
  • 1 orang/lebih sebagai juri bila dibutuhkan (bisa guru itu sendiri yang berperan, sekaligus menyimpulkan dan memberikan evaluasi). 

b. Penyajian 

Kegiatan penyajian model pembelajaran debat pada awalnya dimulai dari moderator membuka acara debat, lalu memperkenalkan aktor-aktor/pihak-pihak yang berperan dalam debat. Adapun langkah-langkah dalam penyajian debat adalah sebagai berikut: 

  1. Pembicara I dari pihak Pro dipersilakan untuk menyampaikan mosinya dengan durasi waktu maksimal 7 menit yang berisi tentang pembatasan-pembatasan mosi, memberikan landasan secara umum dengan agumentasi yang pokok, lalu pembicara II menyampaikan pendapatnya, termasuk memberikan argumentasi secara terperinci, serta pembicara III dari pihak pro mempertegas dari pembicara I dan II sekaligus sebagai pembicara penutup. Selama pembicara dari pihak pro, pihak yang lain (kontra) diberikan kesempatan untuk intrupsi. Hanya saja wewenang untuk memberikan kesempatan menyanggah pembicaraan tergantung dari pihak pro itu sendiri. Debat yang baik tentu saja hak berbicara diberikan kepada pihak yang intrupsi. 
  2. Moderator memberikan kesempatan kepada pihak kontra untuk menyampaikan mosi, landasan dan argumentasi nya, secara bergantian dari pembicara I, II, dan III sebagaimana kelompok pro. Demikian juga diberikan kesempatan untuk menanggapi atau menyanggah bagi pihak pro atas pembicaraan dari pihak kontra.
  3. Setelah itu moderator membuka termin untuk para penonton dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk menanggapi atau menyanggah dari dua mosi tersebut. Dalam hal ini pihak penonton (siswa lain yang tidak berperan) mereka diberikan kesempatan maksimal 3 orang masing-masing dengan waktu yang diberikan maksimal tiga menit untuk setiap pembicara. 
  4. Berikutnya moderator memberikan kepada pihak pro maupun kontra untuk menjawab/menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh pihak penonton, dengan durasi waktu maksimal 5 menit. 
  5. Setelah moderator memberikan waktu kepada tim juri/guru untuk menyampaikan hasil penilaian atau hasil akhir dari debat tersebut, dan menutup acara debat. 

c. Langkah Evaluasi (Penilaian) 

Guru dapat menambahkan konsep, ide yang belum terungkap dan mengklarifikasikannya, serta mengevaluasi tentang jalannya active debate.

Kelebihan dan Kekurangan Active Debate 

Setiap model pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan model pembelajaran aftive debate. Menurut Krisno (2016), kelebihan dan kekurangan model pembelajaran active debate adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan Active Debate 

Kelebihan atau keunggulan model pembelajaran active debat adalah: 

  1. Melatih peserta didik untuk berpikir secara kritis. 
  2. Melatih peserta didik untuk mengemukakan pendapat secara baik dan benar didepan orang banyak. 
  3. Mencari kebenaran atas topik yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat. 
  4. Melatih untuk menumbuhkan ide atau gagasan baru dari hasil kajian siswa. 
  5. Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memahami pola pikir orang lain yang tidak sesuai dengannya.

b. Kekurangan Active Debate 

Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran active debat adalah: 

  1. Adakalanya dalam perdebatan ini, hasrat untuk menang terlalu besar, sehingga tidak memperdulikan pendapat orang lain. 
  2. Memungkinkan antar anggota maupun kelompok memberikan kesan negatif tentang orang yang berdebat.
  3. Debat dapat membatasi partisipasi kelompok, kecuali diikuti dengan berdiskusi.
  4. Karena sengitnya perdebatan bisa terjadi terlalu banyak emosi yang terlibat, sehingga debat tersebut semakin gencar dan ramai.
  5. Pelaksanaan yang tepat memerlukan persiapan yang matang.

Daftar Pustaka

  • Shoimin, Aris. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yokyakarta: AR-ruz media.
  • Uno, Hamzah B, dan Nurdin, Mohamad. 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Mandagi, Mieke, dkk. 2020. Book Chapter Inovasi Pembelajaran di Pendidikan Tinggi. Yogyakarta: Deepublish. 
  • Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Iqbal, Suherwin Muhammad Zein dan Herly, Dayanti. 2020. Pembelajaran Debat. Jakarta: Guapenda.
  • Zaini, Hisyam. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Mandiri.
  • Krisno, Agus. 2016. Sintaks 45 Metode Pembelajaran dalam Student Centered Learning (SCL). Malang:UMM Press.