Outing Class - Pengertian, Bentuk dan Pelaksanaan
Outing class adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di luar kelas/ruangan dengan cara mengajak siswa ke suatu tempat atau objek di luar kelas/ruangan untuk mengamati dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Kegiatan outing class bertujuan untuk meningkatkan semangat dan emosional anak dengan cara mengamati objek/benda atau aktivitas pekerjaan secara nyata.

Outing class merupakan sebuah kegiatan atau aktivitas belajar mengajar di luar kelas maupun di luar sekolah yang melibatkan alam secara langsung untuk dijadikan sumber belajar yang bertujuan untuk meningkatkan semangat belajar dan memperluas pengetahuan peserta didik. Tempat-tempat yang dapat digunakan sebagai tempat kegiatan pembelajaran outing class di lingkungan luar sekolah adalah kebun binatang, tempat ibadah, museum, tempat wisata, cagar alam, perusahaan, pantai, sawah dan sebagainya.
Outing class juga dapat diartikan sebagai proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar ruangan dengan harapan memberi pengalaman dan pengetahuan baru dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan alam secara langsung. Guru dapat menggunakan sumber dan media pembelajaran konkret di luar kelas atau di alam untuk membantu siswa memahami materi yang dipelajari melalui pembelajaran kontekstual berbasis outing class.
Pengertian Outing Class
Berikut definisi dan pengertian outing class dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Husamah (2013), outing class adalah suatu pembelajaran yang dilaksanakan di luar ruangan atau kelas yang bertujuan untuk membekali ketrampilan siswa dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Pembelajaran ini dapat dilaksanakan di halaman terbuka atau tempat wisata lainnya.
- Menurut Muchsin (2013), outing class adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek di luar sekolah seperti meninjau pabrik sepatu, bengkel mobil, peternakan, perkebunan, dan museum.
- Menurut Rosyid, dkk (2019), outing class adalah suatu upaya dalam memfokuskan dan mengarahkan siswa dalam melakukan kegiatan mengamati lingkungan sekitar sesuai dengan materi yang diajarkan.
- Menurut Rahmawati dan Nazarullail (2020), outing class adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di luar ruangan atau kelas yang bertujuan untuk membekali keterampilan peserta didik dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki.
- Menurut Adelia (2012), outing class adalah kegiatan belajar mengajar antara guru dan murid, namun tidak dilakukan di dalam kelas, tetapi dilakukan dilakukan di luar kelas atau alam terbuka sebagai kegiatan pembelajaran siswa.
Tujuan Outing Class
Outing class dilaksanakan dengan tujuan untuk menambah wawasan siswa agar siswa mampu mengeluarkan ide-ide kreatifnya mengenalkan berbagai kegiatan di luar kelas yang dapat membuat pembelajaran lebih kreatif. Menurut Arkiyah, dkk (2017) tujuan kegiatan outing class adalah sebagai berikut:
- Agar siswa dapat membandingkan apa yang mereka pelajari di dalam kelas secara teoritis dengan keadaan nyata di lapangan atau membandingkan antara teori dengan praktik penggunaannya.
- Siswa diharapkan mampu berfikir kreatif yang tidak hanya diperoleh dari dalam kelas, akan tetapi mereka dapat diperoleh dari luar kelas.
- Untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar. Apabila siswa mengalami kejenuhan, maka penerimaan atau pemahaman materi yang diberikan oleh guru tidak dapat terpahami secara optimal. Mereka akan merasa enggan untuk melakukan kegiatan belajar dan menganggap belajar itu suatu kegiatan yang membosankan.
- Sebagai rekreasi belajar. Hal ini bermaksud agar dalam kegiatan belajar ada variasi kegiatan yang mendorong siswa untuk lebih giat lagi dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar.
Manfaat Outing Class
Outing class dinilai lebih menyentuh dan melekat lebih lama pada setiap anak. Pembelajaran yang berlangsung dalam pengaturan alamiah atau natural sehingga memudahkan anak didik untuk berinteraksi dengan alam maupun lingkungan sosial. Menurut Adelia (2012), manfaat dilaksanakan kegiatan outing class adalah sebagai berikut:
- Mengarahkan peserta untuk mengembangkan bakat dan kreativitas mereka dengan seluas-luasnya di alam terbuka. Selain itu, kegiatan belajar-mengajar di luar kelas juga bertujuan memberikan ruang kepada mereka untuk mengembangkan inisiatif personal mereka.
- Kegiatan belajar-mengajar diluar kelas bertujuan menyediakan latar (setting) yang berarti bagi pembentukan sikap dan mental peserta didik. Dengan kata lain, mereka diharapkan tidak gugup ketika menghadapi realitas yang harus dihadapi.
- Meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya, serta cara mereka bisa membangun hubungan baik dengan alam. 4) Membantu mengembangkan segala potensi setiap peserta didik agar menjadi manusia sempurna, yaitu memiliki perkembangan jiwa, raga, dan spirit yang sempurna.
- Memberikan konteks dalam proses pengenalan ber-kehidupan sosial dalam tataran praktik (kenyataan di lapangan). Dalam hal ini, mereka akan mendapatkan kesempatan luas untuk merasakan secara langsung hal yang telah dipahami dalam teori (mata pelajaran).
- Menunjang keterampilan dan ketertarikan peserta didik. Bukan hanya ketertarikan terhadap mata pelajaran tertentu yang bisa dikembangkan di luar kelas, melainkan juga ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan di luar kelas.
- Menciptakan kesadaran dan pemahaman peserta didik cara menghargai alam dan lingkungan, serta hidup berdampingan di tengah perbedaan suku, ideologi, agama, politik, ras, bahasa dan lain sebagainya.
- Mengenalkan berbagai kegiatan di luar kelas yang dapat membuat pembelajaran lebih aktif. Misalnya, seorang guru bisa menyampaikan pelajaran tentang IPA, yang menerangkan tentang matahari di lapangan, ditengah terik sinar matahari.
- Memberikan kesempatan yang unik bagi peserta didik untuk perubahan perilaku melalui penataan latar pada kegiatan luar kelas. Misalnya, jika di dalam kelas para siswa selalu rebut, maka di luar kelas diharapkan tidak ribut.
- Memberikan kontribusi penting dalam rangka membantu mengembangkan hubungan guru dan murid.
- Menyediakan waktu seluas-luasnya bagi peserta didik untuk belajar dari pengalaman langsung melalui implementasi bebas kurikulum sekolah di berbagai area.
- Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas sekitar untuk pendidikan.
- Agar peserta didik dapat memahami secara optimal seluruh mata pelajaran. Dengan kata lain, jika pelajaran hanya disampaikan di dalam kelas, maka pemahaman para siswa terhadap pelajaran-pelajaran tersebut sangat kurang.
Bentuk-bentuk Outing Class
Menurut Rosyid, dkk (2019), kegiatan outing class memiliki beberapa bentuk kegiatan, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Jelajah Alam Sekitar
Penggunaan pendekatan Jelajah Alam Sekitar adalah salah satu inovasi pendekatan pembelajaran bagi kajian ilmu yang bercirikan memanfaatkan lingkungan sekitar dan simulasinya sebagai sumber belajar yang berpusat pada peserta didik. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) menekankan pada kegiatan belajar yang dikaitkan dengan lingkungan alam sekitar dan dunia nyata, sehingga selain itu juga membuka wawasan berfikir yang beragam, peserta didik juga dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkannya dengan masalah-masalah kehidupan nyata.
b. Perkemahan
Perkemahan merupakan kegiatan yang dilakukan di luar (alam terbuka) dan merupakan cara efektif membentuk watak peserta didik. Dengan berkemah, peserta didik bisa belajar untuk menghargai kesederhanaan, menghindari pola hidup konsumtif dan mempelajari keharmonisan. Berkemah merupakan salah satu alat pendidikan dalam kepramukaan. Berkemah bukan hanya ajang rekreasi semata, namun di dalamnya penuh dengan pendidikan, baik ilmu pengetahuan, penanaman sikap dan moral yang baik serta penanaman nilai karakter.
c. Karyawisata
Karyawisata adalah kunjungan ke suatu objek dalam rangka memperluas pengetahuan dalam hubungan dengan pekerjaan seseorang atau sekelompok orang. Karyawisata merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak peserta didik ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, bengkel mobil, toko serba ada, peternakan, perkebunan, lapangan bermain, dan sebagainya.
d. Praktikum Lapangan
Praktikum adalah kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka yang menekankan pada aspek psikomotorik (ketrampilan), kognitif (pengetahuan), dan afektif (sikap) dengan menggunakan peralatan di laboratorium atau lapangan yang terjadwal. Pembelajaran praktikum merupakan interaksi peserta didik dan pendidik dengan sumber belajar di lingkungan belajar tertentu yang memfasilitasi peserta didik untuk mempraktekkan secara empiris kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik menggunakan sarana laboratorium dalam menyelesaikan rubrik atau problem yang diberikan melalui penggunaan alat, bahan, dan metode tertentu.
e. Ekspedisi
Ekspedisi adalah suatu kegiatan atau pekerjaan yang bersifat ilmiah maupun sekedar petualangan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara terkoordinasi mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan sampai pada pasca pelaksanaan. Adapun macam-macam ekspedisi, terdiri dari: ekspedisi yang bersifat ilmiah, ekspedisi yang bersifat semi ilmiah dan ekspedisi yang bersifat petualangan.
Langkah-langkah Kegiatan Outing Class
Menurut Widiasworo (2017), tahapan atau langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan outing class adalah sebagai berikut:
a. Tahapan persiapan
Pada tahapan persiapan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut.
- Guru terlebih dahulu harus merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dan menentukan konsep yang ingin ditanamkan kepada peserta didik serta melakukan survey ke tempat yang akan dituju.
- Catat benda- benda, makhluk hidup, atau fenomena-fenomena alam yang diperkirakan akan menarik minat peserta didik dan dapat digunakan sebagai sumber belajar.
- Guru mengajak peserta didik di luar kelas, baik guru maupun peserta didik harus dalam keadaan nyaman, rileks, dan tidak merasa terpaksa.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, guru hendaknya membimbing peserta didik untuk melakukan kegiatan sesuai dengan instrumen yang dibuat. Ciptakan suasana yang mendukung agar peserta didik tertarik dan tertantang untuk melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya. Dalam tahap pelaksanaan ini terdapat beberapa hal yang akan dilakukan oleh guru yaitu sebagai berikut:
- Guru menjelaskan tentang materi pembelajaran di dalam kelas.
- Setelah menjelaskan materi, guru menginstruksikan kepada peserta didik waktu keluar kelas sesuai dengan setting (tempat) yang telah ditentukan.
- Peserta didik berjalan dengan rapi dan tertib untuk belajar di luar kelas.
- Guru berhadapan dengan peserta didik berjarak kira-kira 1 meter, melaksanakan percakapan antara guru dengan peserta didik.
- Peserta didik memperhatikan penjelasan guru diluar kelas.
- Guru memberikan kepada peserta didik untuk bertanya.
c. Tahap Evaluasi
Sedangkan evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dicapai. Tahap evaluasi merupakan kesempatan yang diberikan guru kepada peserta didik untuk memperlihatkan kemajuannya.
Kelebihan dan Kekurangan Outing Class
Menurut Adelia (2012), kegiatan outing class memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan outing class adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan outing class
Kelebihan atau keunggulan outing class adalah:
- Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk ber jam-jam, sehingga motivasi belajar akan lebih tinggi.
- Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.
- Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya akurat.
- Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta, lingkungan buatan, dll.
- Sumber belajar lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan, dll.
- Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk cinta lingkungan.
b. Kekurangan outing class
Kekurangan atau kelemahan outing class adalah:
- Siswa akan kurang konsentrasi.
- Pengelolaan siswa akan lebih sulit terkondisi.
- Waktu akan tersita.
- Penguatan konsep kadang terkontaminasi oleh siswa lain atau kelompok lain.
- Guru lebih intensif dalam membimbing.
- Muncul minat yang semu.
Daftar Pustaka
- Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas (Outdor Learning). Jakarta: Pustaka Karya.
- Muchsin. 2013. Pengaruh Penggunaan Metode Karya Wisata Terhadap Prestasi Belajar Kognitif IPS Kelas IV Sekolah Dasar. Artikel Jurnal PGSD UNY.
- Rahmawati, R.L., & Nazarullail, F. 2020. Strategi Pembelajaran Outing Class Guna Meningkatkan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal PG-PAUD.
- Adelia, Vera. 2012. Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor study). Yogyakarta: DIVA Press.
- Arkiyah, Nanik, dkk. 2017. Outing Class: Kolaborasi Guru dan Pustakawan dalam Menumbuhkan Kreatifitas Peserta Didik. Prosiding Semi Loka Nasional Inovasi Perpustakaan.
- Rosyid, Zaiful, dkk. 2019. Outdoor Learning Belajar di Luar Kelas. Malang: Literasi Nusantara.
- Widiasworo, Erwin. 2017. Strategi dan Metode Mengajar Siswa di Luar Kelas (out Door Learning) Secara Aktif, Kreatif, Inspiratif dan Komunikatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.