Deiksis - Pengertian dan Jenis

Daftar Isi

Deiksis adalah hubungan antara kata yang digunakan di dalam sebuah tindak tutur dengan acuan kata yang tidak tetap atau dapat berubah dan dapat berpindah-pindah. Jadi deiksis adalah suatu kata yang dapat digantikan dengan kata lain, dengan cara diganti kata persona, fungsi waktu dan gramatikalnya.

Deiksis

Deiksis merupakan komunikasi yang dilakukan oleh penutur baik itu lisan maupun tulisan yang berfungsi sebagai penunjuk pemakaian melalui bahasa itu sendiri. Jadi, deiksis merupakan kata atau satuan kata, frasa, atau ungkapan yang rujukannya berpindah-pindah atau tidak tetap bergantung dari siapa yang menjadi pembicara dan waktu, dan tempat dituturkannya satuan bahasa tersebut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deiksis adalah hal atau fungsi menunjuk sesuatu di luar bahasa, luar bahasa; kata yang mengacu kepada persona, waktu, dan tempat suatu tuturan, dengan kata lain deiksis merupakan kata yang memiliki tiga acuan petunjuk yang berbeda-beda, yaitu deiksis persona, deiksis waktu, dan deiksis tempat. Deiksis merupakan salah satu cabang ilmu pragmatik yang berupa kata atau frasa pengganti yang merujuk pada orang, benda, tempat, dan wacana.

Pengertian Deiksis 

Berikut definisi dan pengertian deiksis dari beberapa sumber buku dan referensi: 

  • Menurut Chaer dan Agustina (2010), deiksis adalah hubungan antara kata yang digunakan di dalam tindak tutur dengan referen kata itu yang tidak tetap atau dapat berubah dan berpindah.
  • Menurut Djajasudarma (2012), deiksis adalah penunjuk lokasi (tempat), identifikasi orang, objek, peristiwa, proses atau kegiatan yang sedang dibicarakan atau diacu oleh pembicara atau kawan bicara. 
  • Menurut Agustina (2014), deiksis adalah hubungan antara kata yang digunakan di dalam sebuah tindak tutur dengan acuan kata yang tidak tetap atau dapat berubah dan dapat berpindah-pindah. 
  • Menurut Alwi, dkk (2017), deiksis adalah gejala semantik yang terdapat di dalam kata atau konstruksi yang hanya dapat ditafsirkan acuannya dengan memperhitungkan situasi pembicaraan. Jadi, tanpa memahami situasi pembicaraan maka percakapan dengan kata rujukan tidak akan tersampaikan maknanya. 
  • Menurut Agustina (2014), deiksis adalah hubungan antara kata yang digunakan di dalam sebuah tindak tutur dengan acuan kata yang tidak tetap atau dapat berubah dan dapat berpindah-pindah.

Jenis-jenis Deiksis 

Menurut Alwi, dkk (1998), deiksis dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Deiksis Persona (Orang) 

Deiksis persona merupakan pronomina persona yang bersifat ekstratektual yang berfungsi menggantikan suatu acuan (anteseden) di luar wacana. Deiksis orang (persona) dibagi menjadi tiga macam, yaitu persona pertama, persona kedua, persona ketiga. Pertama ialah orang pertama (persona pertama), yaitu kategori ruang rujukan pembicara kepada dirinya atau kelompok yang melibatkan dirinya, misalnya saya, kita, dan kami. Kedua ialah orang kedua (persona kedua), yaitu kategori rujukan pembicara kepada seseorang pendengar atau lebih yang hadir bersama orang pertama, misalnya kamu, kalian,saudara. Ketiga ialah orang ketiga (persona ketiga), yaitu kategori rujukan kepada orang yang bukan pembicara atau pendengar ujaran itu, baik hadir maupun tidak, misalnya dia dan mereka.

Kata ganti orang pertama merupakan rujukan pembicara kepada dirinya sendiri. Dengan kata lain, kata ganti persona pertama rujuk pada orang yang sedang berbicara. Kata ganti persona ini dibagi menjadi dua, yaitu kata ganti persona pertama tunggal dan kata ganti persona jarnak. Kata ganti persona pertama tunggal mempunyai beberapa bentuk , yaitu aku, saya, daku. Sementara itu, kata ganti persona pertama jamak mempunyai beberapa bentuk, yaitu kami, dan kita.

Kata ganti persona kedua adalah rujukan pembicara kepada lawan bicara. Dengan kata lain, bentuk kata ganti persona kedua baik tunggal maupun jamak merujuk pada lawan bicara. Bentuk pronomina persona kedua tunggal adalah kamu dan engkau. Sebutan ketaklaziman untuk pronomina persona kedua dalam bahasa Indonesia banyak ragamnya, seperti anda, saudara leksem kekerabatanm seperti bapak, ibu kakak, dan leksem jabatan seperti guru, dokter dan lain-lain.

Kata ganti persona ketiga merupakan kategorisasi rujukan pembicara kepada orang yang berada di luar tindak komunikasi. Dengan kata lain, bentuk kata ganti persona ketiga merujuk orang yang tidak berada baik pada pihak pembicara maupun lawan bicara. Bentuk kata ganti persona ketiga dalam bahasa Indonesia ada dua yaitu, bentuk tunggal dan bentuk jamak. bentuk tunggal promina persona ketiga mempunyai dua bentuk, yaitu ia dan dia yang mempunyai variasi-nya. Bentuk promina persona ketiga jamak adalah mereka. di samping arti jamaknya, bentuk mereka berbeda dengan kata ganti persona ketiga tunggal dalam acuannya. Pada umumnya, bentuk promina persona ketiga hanya untuk merujuk insani. Akan tetapi, pada karya sastra, bentuk mereka kadang-kadang dipakai untuk merujuk binatang atau benda yang dianggap bernyawa.

b. Deiksis Ruang (Tempat) 

Deiksis ruang (tempat) adalah pemberian bentuk kepada lokasi ruang atau tempat dipandang dari lokasi pemeran serta dalam peristiwa berbahasa itu. Deiksis tempat berhubungan dengan pemahaman lokasi atau tempat berhubungan dengan pemahaman lokasi atau tempat yang dipergunakan peserta tuturan dalam situasi penuturan. Deiksis adalah pemberian bentuk kepada lokasi ruang (tempat) dipandang dari lokasi pemeeran dalam peristiwa tutur. Dalam berbahasa, orang akan membedakan antara di sini, di situ dan di sana. Hal ini dikarenakan di sini lokasinya dekat dengan si pembicara, di situ lokasinya tidak dekat pembicara, sedangkan di sana lokasinya tidak dekat dari si pembicara dan tidak pula dekat dari pendengar. Deiksis ruang dan lebih banyak menggunakan kata penunjuk seperti dekat, jauh, tinggi, pendek, kanan, kiri, dan di depan.

c. Deiksis Waktu 

Deiksis waktu adalah pengungkapan atau pemberian bentuk kepada titik atau jarak waktu yang dipandang dari waktu sesuatu ungkapan dibuat. Deiksis waktu ialah penunjuk dimana seluruh rangkaian saat ketika proses pembuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Deiksis waktu adalah pemberian bentuk pada rentang waktu seperti yang dimaksudkan penutur pada saat berkomunikasi. Contoh deiksis waktu adalah kemarin, lusa, besok, bulan ini, minggu ini, atau pada suatu hari.